WELCOME TO PHAMANDOS BLOG WELCOME TO MY BLOG: Mengetahui sedikit tentang Base Transceiver Station (BTS)

Entri Populer

Sabtu, 02 Oktober 2010

Mengetahui sedikit tentang Base Transceiver Station (BTS)

Base Transceiver Station (BTS)

Seiring dengan berkembangnya teknologi dan kebutuhan akan berkomunikasi, maka di Indonesia,juga sudah dirambah oleh teknologi wireless telecomunication atau seluler. Teknologi tersebut membutuhkan tower-tower sebagai titik (node) untuk meletakkan peralatan telekomunikasi sehingga satu pelanggan dapat berkomunikasi dengan pelanggan lainnya di wilayah itu maupun di wilayah lainnya. Lokasi pendirian tower di Indonesia bermacam-macam, sebagian besar berada Indonesia. Pada umumnya, lokasi tower berada pada sebuah lahan kosong yang dikhususkan untuk pendirian tower. Pendirian tower BTS oleh para operator pada umumnya kurang memperhatikan tata kota, yang terjadi hingga kini lokasi tower dapat berada pada tempat manapun. Lokasi pendirian tower telah berada pada pemukiman penduduk padat. Hal tersebut dikarenakan belum optimalnya implementasi aturan tentang pembangunan BTS. Penelitian ini betujuan untuk merumuskan faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penentuan lokasi tower Base Transceiver Station di Indonesia. Pada akhirnya akan ditemukan variabel dan sub variabel yang harus diperhatikan dalam penentuan lokasi tower Base Transceiver Station di Indonesia. Metode analisa yang digunakan dalam merumuskan aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam pendirian tower BTS adalah analisa Delphi. Berdasarkan hasil kajian pustaka dan proses eksplorasi teridentifikasi bahwa faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penentuan lokasi tower BTS adalah faktor lahan, penduduk, tata guna lahan, kondisi fisik wilayah, kebijakan, fasilitas penunjang, dan keselamatan. Setelah dilakukan proses iterasi pertama ditemukan faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penentuan lokasi tower BTS. Faktor tersebut adalah lahan, penduduk, tata guna lahan, kebijakan, fasilitas penunjang dan keselamatan.
Pengertian Base Transceiver Station
Base Transceiver Station (BTS) adalah bagian dari network element GSM yang berhubungan langsung dengan Mobile Station (MS). BTS berhubungan dengan MS melalui air-interface dan berhubungan dengan BSC dengan menggunakan A-bis interface. BTS berfungsi sebagai pengirim dan penerima (transciver) sinyal komunikasi dari/ke MS serta menghubungkan MS dengan network element lain dalam jaringan GSM (BSC, MSC, SMS, IN, dsb) dengan menggunakan radio interface. Secara hirarki, BTS akan terhubung ke BSC, dalam hal ini sebuah BSC akan mengontrol kerja beberapa BTS yang berada di bawahnya. Karena fungsinya sebagai transceiver, maka bentuk pisik sebuah BTS pada umumnya berupa tower dengan dilengkapi antena sebagai transceiver, dan perangkatnya. Sebuah BTS dapat mecover area sejauh 35 km (hal ini sesuai dengan nilai maksimum dari Timing Advance (TA)). Fungsi dasar BTS adalah sebagai Radio Resource Management, yaitu melakukan fungsi-fungsi yang terkait dengan
meng-asign channel ke MS pada saat MS akan melakukan pembangunan hubungan.
menerima dan mengirimkan sinyal dari dan ke MS, juga mengirimkan/menerima sinyal dengan frekwensi yang berbeda-beda dengan hanya menggunakan satu antena yang sama.
mengontrol power yang di transmisikan ke MS.Ikut mengontrol proces handover (proses serah terima).

Gambar di bawah ini menunjukan blok sebuah BTS dengan sebuah TRX.


1. Module Operation dan Maintenance (O&M) : Module ini paling tidak terdiri dari sebuah central unit yang mengatur kerja seluruh perangkat BTS. Untuk tujuan penaturan kerja ini, module ini dihubungkan dengan BSC dengan menggunakan channel O&M. Hal ini menagakibatkan module O&M dapat memproces command yang diberikan dari BSC atau dari MSC dan melaporkan hasilnya. Module O&M juga memiliki sebuah Human Machine Interface (HMI) yang memungkinkan petugas untuk melakukan maintenance dan control BTS secara lokal (tanpa melalui BSC atau MSC).
2. Module Clock : Module ini sebenarnya termasuk bagian dari module O&M. Fungsi module ini adalah sebagai module yang men-generate dan mendistribusikan clock. Walaupun lebih banyak keuntungannya bila menggunakan reference clock dari sinyal PCM pada A-bis interface, tapi penggunaan internal clock di BTS adalah sebuah keharusan (mandatory), hal ini khususnya diperlukan bila sebuah BTS harus di-restart dalam kondisi standalone (tanpa koneksi ke BSC) atau ketika terjadi link failure yang mengakibatkan clock PCM-nya tidak tersedia.
3. Filter Input & Output : Module ini terdiri dari filter input dan filter output yang fungsinya untuk membatasi bandwidth sinyal yang diterima dan ditarnsmisikan oleh BTS. Filter input pada dasarnya adalah sebuah wideband filter yang non-adjustable (tidak dapat diatur-atur). Artinya pada arah uplink (dari MS ke BTS) filter input ini akan menerima dan melewatkan semua sinyal yang berada dalam rentang frekwensi GSM, baik itu frekwensi GSM 900, DCS 1800, ataupun PCS 1900. Berbeda dengan filter output yang berkerja pada arah downlink (dari BTS ke MS). Filter output adalah sebuah filter wideband yang adjustable, dimana filter ini akan membatasi bandwidth sinyal yang ditransmisikan oleh BTS dalam rentang 200 kHz. Filter output juga dapat mengatur besar frekwensi yang akan digunakan oleh BTS untuk men-transmisikan sinyal ke MS. Perubahan besarnya frekwensi yang digunakna ini dapat dilakukan melalui module O&M.
Sumber.

Sebuah base transceiver station (BTS) atau situs sel adalah sebuah peralatan yang memfasilitasi komunikasi nirkabel antara pengguna peralatan (UE) dan jaringan. UES adalah perangkat seperti:

Ponsel
ponsel adalah telepon selular. Yang namanya selular itu bisa bergerak atau dibawa kemana saja. Jadi dalam arti luas telepon yang bisa dibawa/digunakan kemana saja atau bergerak/mobile..
Komputer dengan koneksi internet nirkabel,
Komputer dengan koneksi internet nirkabel, adalah teknologi yang menghubungkan dua piranti untuk bertukar data tanpa media kabel
WiFi
WiFi yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel
WiMAX
WiMAX merupakan suatu platform yang digunakan pada Metropolitan Area Network (MAN)
Wireless loop lokal (WLL)
Wireless loop lokal (WLL), adalah istilah untuk penggunaan link komunikasi nirkabel sebagai "last mile / mil pertama" sambungan untuk memberikan layanan telepon biasa lama (POTS) dan / atau Internet broadband untuk pelanggan telekomunikasi.
WAN, WiFi, WiMAX dll BTS juga disebut sebagai stasiun radio base (RBS), node B (di 3G Networks) atau, cukup, base station (BS)









BTS di Mobile Communication






Sebuah jaringan GSM terdiri dari tiga subsistem:

* Jaringan dan Switching Subsystem (NSS) - yang terdiri dari suatu MSC dan register yang terkait.
* The Base Station subsistem (BSS) - terdiri dari BSC dan beberapa BTSes
* The [[Operasi mendukung] sistem - untuk pemeliharaan jaringan.

Meskipun BTS panjang dapat berlaku untuk salah satu standar komunikasi nirkabel, umumnya dan umumnya terkait dengan teknologi komunikasi bergerak seperti GSM dan CDMA. Dalam hal ini, sebuah BTS merupakan bagian dari subsistem base station (BSS) perkembangan untuk manajemen sistem. Mungkin juga memiliki peralatan untuk mengenkripsi dan dekripsi komunikasi, alat penyaringan spektrum (band pass filter), dll antena juga dapat dianggap sebagai komponen BTS dalam arti umum sebagaimana mereka memfasilitasi fungsi BTS. Biasanya sebuah BTS akan memiliki beberapa transceivers (TRXs) yang memungkinkan untuk melayani frekuensi severaldifferent dan sektor sel yang berbeda (dalam kasus BTS sectorised). Sebuah BTS dikontrol dengan pengontrol stasiun basis orang tua melalui fungsi dasar stasiun kontrol (BCF). The BCF diimplementasikan sebagai unit diskrit atau bahkan tergabung dalam sebuah TRX di base station kompak. The BCF menyediakan operasi dan pemeliharaan (O & M) sambungan ke sistem manajemen jaringan (NMS), dan mengelola kondisi operasi dari setiap TRX, serta penanganan koleksi software dan alarm. Struktur dasar dan fungsi BTS tetap sama terlepas dari teknologi nirkabel.
[Sunting] Arsitektur Umum

Sebuah BTS pada umumnya memiliki satuan sebagai berikut:

a.Transceiver (TRX)
Cukup luas disebut sebagai penerima driver (DRX). Pada dasarnya melakukan transmisi dan penerimaan sinyal. Juga melakukan pengiriman dan penerimaan sinyal ke / dari entitas jaringan yang lebih tinggi (seperti base station controller di telepon selular)
Power amplifier (PA)
Memperkuat sinyal dari DRX untuk transmisi melalui antena; dapat diintegrasikan dengan DRX.
b.Combiner
Menggabungkan beberapa feed dari DRXs sehingga mereka dapat dikirim melalui antena tunggal. Memungkinkan pengurangan jumlah antena yang digunakan.
c.Duplekser
Untuk memisahkan mengirim dan menerima sinyal ke / dari antena. Apakah mengirim dan menerima sinyal melalui port antena yang sama (kabel ke antena).
d.Antena
Hal ini juga dianggap sebagai bagian dari BTS.
e.Alarm ekstensi sistem
Mengumpulkan kerja alarm status berbagai unit BTS dan meluas mereka pada operasi dan pemeliharaan (O & M) stasiun pemantauan.
f.Fungsi kontrol
Kontrol dan mengelola berbagai unit BTS termasuk perangkat lunak apapun. On-the-spot konfigurasi, perubahan status, upgrade software, dll dilakukan melalui fungsi kontrol.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar